Corona

Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia sejak Maret 2020 Tambah 2.719 Kasus Positif Covid-19

Rekor Penambahan Tertinggi di Indonesia sejak Maret 2020 Tambah 2.719 Kasus Positif Covid-19

Kasus konfirmasi positif Corona (Covid 19) di Indonesia masih bertambah hingga Kamis (27/8/2020). Dilansir dari laman covid19.go.id , jumlah kasus konfirmasi positif Covid 19 di Indonesia bertambah2.719kasus dalam 24 jam terakhir. Penambahan kasus baru Covid 19 hari ini menjadi rekor penambahan kasus konfirmasi positif tertinggi di Indonesiasejak kasus pertama Covid 19 diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020.

Dengan penambahan tersebut, total kasus konfirmasi positif Covid 19 di Indonesia kini mencapai 162.884 kasus, dari yang sebelumnya berjumlah 160.165 kasus. Sebelumnya, rekor penambahan kasus tertinggi di Indonesia tercatat pada 9 Juli 2020, yaitu sebanyak 2.657 penambahan kasus baru dalam 24 jam. Penambahan kasus konfirmasi Covid 19 yang terbilang tinggi juga terjadi pada 7 Agustus 2020, yakni sebanyak 2.473 tambahan kasus baru.

Sementara itu, pemerintah juga menyampaikan kabar baik dari perkembangan penanganan Covid 19 di Indonesia. Berdasarkan data di laman covid19.go.id,terdapat tambahan 3.166 pasien Covid 19 yang sembuh hari ini. Artinya, total pasien positif Covid 19 yang telah dinyatakan sembuhkini totalnya menjadi 118.575 orang, dari yang sebelumnya berjumlah total 115.409 orang.

Namun, jumlah pasien Covid 19 yang meninggal dunia juga masih bertambah, yakni sebanyak120kasus. Total kasus kematian akibat Covid 19 kini telah mencapai 7.064 kasus. Di hari sebelumnya,pasien yang meninggal dunia akibat Covid 19 berjumlah 6.944 orang.

Dr Reisa Broto Asmoro menyampaikan, terdapat 6 cara untuk mencegah risiko penularan Covid 19 melalui udara di ruang tertutup. Reisa menjelaskan, berdasarkanpernyataan resmiWHO pada 9 Juli 2020, transmisi atau penularan Virus Coronaterjadi terutama melalui percikan atau buliran air liur atau droplet. Penularan terjadi baik secara langsung, tidak langsung, ataupun kontak dekat.

Sementara itu, transmisimelalui udara juga dapat terjadi padatindakanyang menghasilkanaerosol. "Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan aerosol, seperti difasilitas kesehatan,yakni melalui bronkoskopi, intubasi trakea, pemberian tekanan pada dada saat resustasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya," terang Reisa, Selasa (14/7/2020) sore. Selain itu, Reisa menambahkan, Covid 19 juga dapat menular di udara melalui percikan air liur atau droplet yang dikeluarkan ketika seseorang batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

Reisa menyampaikan, WHO mendefinisikan penularan Covid 19 melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama. "Teori menunjukkan bahwa sejumlah droplet pernapasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernapasan yang sangat kecil sehingga dapat melayang di udara," jelas Reisa. Ia menjelaskan, aerosol memiliki ukuran yang lebih kecil dari droplet.

"Droplet adalah buliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer, sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi, yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airbone adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh," terangnya. Lebih lanjut, Reisa menyampaikan 6 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber AC untuk mengurangi risiko penularan Covid 19. Reisa mengatakan, ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus diperhatikan.

"Pastikan ruang kerja atau tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapatkan sinar matahari," lanjut Reisa. Reisa berpesan, untuk menghindari penularan Covid 19 maka setiap orang harus mencuci tangan dan menggunakan hand sanitizer apabila terlanjur memegang permukaan benda yang digunakan bersama. Selain itu, Reisa pun mengingatkan supaya tidak menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi.

"Ingat, mata pun mempunyai saluran yang langsung menuju saluran pernapasan." "Artinya mata bisa menjadi jalur masuknya Virus Sars Cov 2 penyebab Covid 19 ini," kata Reisa. Cara keenam ini merupakan tips tambahan dari dr Reisa.

Menurut Reisa, disiplin menggunakan masker di luar rumah dapat mengurangi risiko tertular Covid 19. "Tips tambahan dari saya adalah harus disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah," ujarnya. Namun, Reisa menegaskan, masyarakat harus menggunakan masker secara benar.

Dalam memakai masker, Reisameminta masyarakat untuk memastikan hal berikut: 1. Pastikan tidak memegang bagian luar masker 2. Pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker

3. Tidakmenurunkan maskerke dagu 4. Ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah dan lembab. Reisa menjelaskan, mengganti masker secara berkala sangat penting untuk diperhatikan.

Pasalnya, masker yang tidak diganti dapat menimbulkan infeksi dari kuman yang menempeldi masker. "Maka semua orang wajib memakai masker meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat," kata Reisa. Reisa menambahkan, penggunaan air purifier ataupun lampu dengan sinar ultraviolet c mampu mengurangi risiko penularan Covid 19.

"Beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan penggunaan air purifier dan/atau lampu dengan sinar ultraviolet c, itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan," ujarnya.

Share this post

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published.