Di tengah pandemi Covid 19 yang masih berlangsung dan dengan pola hidup baru yang harus dijalankan dengan protokol kesehatan, maka kerja sama, saling membantu antar sesama dan saling mengingatkan untuk dispilin menjadi hal yang nisacaya dan penting. "Dalam kondisi seperti ini maka kebersamaan harus semakin kuat. Di semua bidang, termasuk di bidang bidang yang penting sebagai kebutuhan masyarakat seperti kesehatan, pangan, keamanan dan pendidikan," kata Anggota DPD/MPR RI paling senior, Sabam Sirait,Senin (13/7/2020). Sabam menekankan bahwa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) atau new normal dalam menghadapi pandemi virus corona Covid 19 merupakan hal yang tak bisa dipungkiri.
Mau tak mau kondisi baru ini harus dihadapi sebab bagaimanapun aspek kehidupan terus berjalan dan berputar. "Meskipun segala tenaga telah terkuras untuk penangangan Covid 19, banyak hal penting yang harus terus diperhatikan dan tidak boleh luput dari pandangan kita bersama," kata Sabam, yang sudah berpolitik sejak zaman Presiden Soekarno hingga Presiden Joko Widodo ini. Di antara hal yang harus diperhatikan itu, sambung Sabam, adalah sektor pendidikan.
Di tengah pandemi Covid 19, proses belajar mengajar harus terus berjalan dengan tingkat yang berkelanjutan. "Lebih lebih Indonesia masa depan akan ditentukan oleh kualitas pendidikan hari ini," kata Sabam, yang pernah melakukan protes di zaman Soeharto agar dana untuk membuat Taman Mini Indonesia Indah (TMII) lebih baik digunakan untuk membangun SD Inpres. Sabam memahami bahwa pandemi membuat sistem pembelajaran berubah polanya, yang dulu bertemu secara tatap muka kini harus dijalankan lewat virtual.
Namun Sabam pun meyakini pemerintah akan memberi perhatian yang penuh untuk pendidikan Indonesia. "Tentu saja, siapapun tidak ada yang tidak ingin bersekolah atau tidak ada yang tidak ingin pintar. Untuk itu negara harus mampu menjamin putera puteri bangsa mendapat pendidikan yang layak dan merata," kata senator DKI Jakarta ini.