–Sebanyak 7.896 orang penyelenggara pemilu di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) telah melaksanakan rapid test, 11 diantaranya dinyatakan reaktif Covid 19. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalbar, Ramdan mengatakan rapid test dilakukan kepada penyelenggara pemilihan di 7 Kabupaten sebagai upaya agen perlawanan terhadap virus covid 19. “Dari mulai anggota KPU, sekretariat, PPK, PPS, PPDP untuk 7 Kabupaten (dilakukan rapid test),” ujar Ramdan mengutip tayangan live streaming Youtube, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Minggu (19/7/2020).
Pada Rapat Koordinasi Persiapan Pilkada serentak tahun 2020 dan Pengarahan kepada Gugus Tugas Covid 19, lebih lanjut, Ramdan merinci total keseluruhan penyelenggara pemilu berjumlah 16.470. Sebanyak 7.894 sudah dilakukan rapid test, adapun yang belum sebanyak 8.576 dan masih terus berproses. Dari total 7.894 penyelenggara pemilu yang sudah dilakukan rapid tes, hasilnya non reaktif sebanyak 7.883, adapun reaktif 11 orang.
11 orang yang diketahui reaktif selanjutnya melakukan tindakan isolasi mandiri. Terkait dengan NPHD anggaran dari 7 kabupaten, Ramdan menyebur 6 Kabupaten sudah melaksanakan transfer 100% tersisa Kabupaten Sambas 40,44% dan akan ditransfer 100% pada hari Senin (20/7/2020). “Total NPHD (yang telah ditransfer) sebesar Rp 235. 030. 711. 550, persentasi 91, 49%,” ujar Ramdan di hadapan Mendagri Tito Karnavian yang sedang melakukan kunjungan kerja di Pontianak.
Adapun dukungan APBN untuk protokol penanganan covid 19 pada tahapan penyelenggaraan di 7 kabupaten penyelenggaraan, sebagai upaya agen perlawanan terhadap covid 19 telah tersalurkan Rp 26.025. 950.900. “Sehingga total Rp 261.056.662.450,” ujarnya.