Travel

Hotel di Bali dari Banyak Dipesan Kunjungan Wisatawan Diprediksi Naik Jelang Akhir Tahun

Hotel di Bali dari Banyak Dipesan Kunjungan Wisatawan Diprediksi Naik Jelang Akhir Tahun

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) memprediksi pada akhir tahun 2020 kunjungan wisata di Indonesia akan meningkat. "Kalau peningkatan iya ada karena ada momen liburan tapi peningkatan harus dibarengi dengan protokol kesehatan kita harus menyadari itu," ujar Koordinator Pemasaran Pariwisata Regional I Area III Kemenparekraf, Bulqis Chairina, Rabu(18/11/2020). Karena ada momen liburan akhir tahun tersebut, Bulqis berharap ada sinergi antarkementerian terutama untuk membantu dalam proses sosialisasi protokol kesehatan selama pandemi covid 19.

Para pelaku industri wisata juga diharapkan mematuhi protokol kesehatan dengan baik. "Karena memang kita juga berusaha untuk membantu pariwisata. Sama sama membantulah. Gimana ini (pariwisata) bisa kembali bangkit dengan aman," ujarnya. Sementara itu hotel hotel di Bali mengaku sudah mulai ada peningkatan pemesanan kamar menjelang liburan akhir tahun.

Director of Sales Marketing Anantara Hotel Seminyak, Theresia Siregar menyebut meski tidak banyak dan signifikan namun ada penambahan pemesanan kamar hotel. "Kemarin kita cek memang tidak terlalu signifikan, tetapi ada penambahan dan sekarang sudah hampir full booked untuk akhir tahun," ujarnya. Anantara Hotel kata Theresia juga sudah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Setiap tamu yang datang juga wajib mencuci tangan dengan air dan sabun, wajib scan barcode untuk mempermudah tracing serta dicek suhu tubuhnya. Untuk fasilitas fasilitas hotel lanjut Theresia juga menerapkan protokol kesehatan. Misalnya tempat gym dan spa, tamu yang datang dibatasi jumlahnya. Mengikuti perjalanan wisata pengenalan di Bali selama tiga hari terlihat beberapa hotel, restoran dan objek wisata banyak yang sudah mulai beroperasi.

Mereka buka dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Seperti yang dilakukan Hotel Alila Manggis di Kabupaten Karangasem, setiap tamu yang hadir wajib dicek suhu tubuhnya, dilakukan pendataan, wajib mencuci tangan dengan air dan sabun serta mengenakan masker. Asisten Guest Relations Manager Hotel Alila, Nyoman Ayu Puspita Dewi mengatakan selama pandemi covid 19 pihaknya mengadakan promo menginap untuk kamar kelas suite dengan harga mulai Rp 1.350.000.

Nyoman mengaku hal tersebut dilakukan untuk menarik minat turis asing yang masih tinggal di Bali ataupun turis domestik berlibur. "Kita sangat terdampak sekali, dibandingkan Bom Bali dan letusan Gunung Agung ini yang paling lama dan terdampak," kata Puspita. Puspita menjelaskan untuk liburan akhir tahun pihaknya juga sudah mulai kebanjiran pesanan kamar walau hanya tamu domestik yang mendominasi.

"Untuk akhir tahun sudah mulai ada peningkatan, sudah banyak pesan mulai bulan Desember dan seterusnya," ujar Puspita. Selain hotel, tempat tempat wisata di Bali menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di Pulau Nusa Penida misalnya, lokasi yang terkenal dengan pemandangan laut yang indah dari atas bukit ini para wisatawan sebelum menyeberang dengan kapal cepat wajib cek suhu, cuci tangan serta menjaga jarak dan mengenakan masker. Protokol kesehatan ketat juga terlihat di Pura Lempuyang, Kabupaten Karangasem. Para wisatawan yang hendak ke Pura Lempuyang juga wajib mencuci tangan dengan air dan sabun serta dicek suhu badan.

Cairan disinfektan seperti hand sanitizer juga terlihat di beberapa titik kawasan Pura Lempuyang, seperti di pintu masuk, pintu keluar serta di area gerbang pura. Pemandu wisata setempat bernama I Wayan Susapta (50) mengatakan Pura Lempuyang sangat disarankan dan dianggap suci, karena itulah protokol kesehatan yang baik juga harus dilakukan. "Pada dasarnya berbagai objek wisata telah sadar untuk menerapkan protokol kesehatan ini lebih ketat," kata dia.

"Di Pura Lempuyang juga ada aturan harus menaati protokol kesehatan agar semua aman dan pariwisata pulih. Karena ini pura (Lempuyang) sangat suci bagi masyarakat di sini dan sudah populer juga untuk wisata religi," ujar Wayan. (Willy Widianto)

Share this post

About the author

Leave a Reply

Your email address will not be published.