Proses pencarian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021) siang lalu masih terus berlangsung. Pesawat dengan rute penerbangan Jakarta Pontianak itu diduga jatuh disekitar Kepulauan Seribu, Jakarta. Diketahui, pesawat tersebut membawa 62 orang, 12 di antaranya kru pesawat.
Hingga hari ketiga pencarian Sriwijaya Air SJ 182 pada Senin (11/1/2021) malam, terdapat 74 kantong jenazah yang terkumpul. Dari ke 74 kantong jenazah tersebut, tim DVI Polri berhasil mengidentifikasi satu jenazah bernama Oky Bisma. Kabasarnas Marskal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menyebut terdapat jumlah bagian tubuh (body remain) yang berhasil dikumpulkan pleh tim SAR gabungan.
Hingga, Senin (11/1/2021) malam pukul 22.20 WIB, sebanyak 74 kantong jenazah telah terkumpul. Sedangkan potongan besar material pesawat sebanyak 24 dan serpihan kecil juga terkumpul sebanyak 16 kantong. "Untuk body remains atau bagian tubuh korban seluruhnya sudah kami serahkan ke DVI."
"Dan untuk material pesawat kami serahkan kepada KNKT," kata Bagus Puruhito saat konferensi pers di Posko Terpadu JICT 2 Tanjung Priok. Tambahan signifikan temuan obyek pencarian itu diserahkan oleh Rigit Inflatable Boat (RIB) Basarnas sebanyak 28 kantong dan 1 kantong dari KRI Tjiptadi. Adapun jumlah personil yang terlibat dalam operasi SAR secara keseluruhan sebanyak 3818 orang.
Untuk alat utama (alut) yang digunakan meliputi 54 kapal, 18 Rigit Inflatable Boat (RIB), 3 helikopter, dan 33 ambulance. Sementara, Bagus menyebut rencana operasi di hari keempat pada Selasa (12/1/2021) ini masih sama. Yaitu SAR Unit (SRU) Udara tetap melaksanakan searching di 3 sektor.
"Seperti hari ini, SRU udara saat melaksanakan searching menemukan debris atau serpihan kecil badan pesawat di permukaan laut yang selanjutnya ditindaklanjuti oleh SRU laut," jelasnya. Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berhasil mengidentifikasi satu korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Senin (11/1/2021) kemarin. Kapusifanis Polri Brigjen Pol Hudi Suryanto mengatakan, satu korban tersebut bernama Oky Bisma.
Oky yang beralamat di Kramatjati, Jakarta Timur ini masuk dalam daftar manifes penumpang Sriwijaya Air dan teridentifikasi dari sidik jari di E KTP. Untuk itu, Hudi mengatakan data data seperti E KTP korban sangat dibutuhkan dalam proses identifikasi. "(Sidik jari) kami dapat dari E KTP. Oleh karenanya, E KTP ini menjadi penting. Manakala ada hal hal seperti ini," kata Hudi saat konferensi pers di RS Polri Kramat Jati pada Senin (11/1/2021), dikutip dari tayangan Kompas TV.
PT Jasa Raharja telah berkomunikasi dengan 62 keluarga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182. Direktur Utama PT Jasa Raharja Budi Rahardjo mengatakan, pihaknya hendak memberi santunan kepada seluruh keluarga korban. PT Jasa Raharja pun telah menghubungi dan mendatangi 62 keluarga korban yang tersebar di 24 kota atau kabupaten.
Hal itu disampaikan oleh Budi saat melakukan konferensi pers di Terminal 2D Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/1/2021) sore. "Kami, Jasa Raharja, telah menghubungi dan mendatangi keluarga (korban) yang berada di 24 kota (atau) kabupaten. Mulai kemarin dan hari ini," kata Budi, dikutip dari . Proses tersebut, lanjut Budi, harus dilakukan pihaknya untuk mengumpulkan tiap data masing masing korban.
Pihaknya juga menunggu data resmi identitas korban dari pihak kepolisian. "Diperolehnya identitas ini, kami akan segera menyampaikan santunan sebagai perlindungan dasar dari pemerintah yang memang jadi hak para ahli waris korban," tambah Budi.