Dalam rangka memperkuat sinergi PGN dan holding migas, PGN melalui Anak PerusahaanPertagas akan melaksanakan pembangunan pipa minyak mentah Rokan sepanjang ± 367 kilometer, dengan diameter 4 24 inchi. Proyek tersebut berada koridor Minas Duri Dumai dan Koridor Balam Bangko Dumai, Wilayah Kerja Rokan. Direktur Infrastrukstur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengungkapkan, proyek ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi antar Anak Perusahaan (AP) Pertamina Group.
Selain itu, proyek pipa Rokan merupakan upaya mendukung program Pemerintah dalam meningkatkan lifting dari Blok Rokan yang merupakan tulang punggung sepertiga produksi minyak bumi nasional, sekaligus salah satu blok minyak terbesar di Indonesia. Proyek ini mendukung program pemerintah dengan meningkatkan efisiensi pembiayaan pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Lebih lanjut, Redy menjelaskan minyak yang dihasilkan dari ladang Rokan akan dibawa ke kilang minyak Pertamina di Dumai. Estimasi minyak yang akan diangkut sekitar 250 ribu barel minyak per hari.
Proyek ini dijadwalkan mulai persiapan kontruksi pada Juli 2020 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2021. Secara general, jalur pipa terdiri dari 12 segmen dan tiga stasiun yaitu Stasiun Duri, Dumai, dan Manifold Batang. "Di setiap segmen pipeline , terdapat Pig Launcher dan receiver termasuk aksesorisnya. Sectional Break Balve (SBV) di 24 lokasi, dan Horizontal Direct Drilling (HDD) di 12 lokasi, beserta Leak Detection System untuk semua ruas dan Oil Transport dan Management System," lanjut Redy.
Pada proyek ini, Pertagas akan menjadi operator dalam melaksanakan pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan. Dari sisi kinerja operasional, proyek ini diproyeksikan akan memberi dampak terhadap peningkatan pendapatan perusahaan dari pengembangan bisnis transportasi minyak mentah, khususnya untuk KKKS seperti Chevron Pasific Indonesia (CPI), BOB Bumi Siak Posako, dan lain lain. “Pembangunan pipa ini merupakan proyek strategis nasional untuk mendukung ketahanan energi nasional. Ketahanam produksi minyak di Blok Rokan, diharapkan dapat menjaga dan meningkatkan performa lifting minyak nasional sebagai energi primer dalam upaya memajukan perekonomian nasional,” tutup Redy.