Indonesia hari kemerdekaannya yang ke 75 pada17 Agustus 2020. Ternyata, negara yang merayakan hari kemerdekaan pada 17 Agustus bukancuma Indonesia. Satu negara di Afrika Tengah, Gabon meraih kemerdekaan 15 tahun setelah Indonesia, tepatnya pada 17 Agustus 1960.
Gabon memerdekakan diri dari Prancis. Nama Gabon mungkin jarang terdengar, tapi dalam sejarah Gabon masuk jajaran sejarah perjuangan negara negara Asia Afrika. Seperti negara Afrika pada umumnya, Gabon kaya akan sumber daya alamnya.
Gabon memiliki sumber minyak bumi yang kaya dan cadangan mangaan terbesar kedua di dunia. Sementara, hasil alam lain yang ada di Gabon mencakup gas alam, bijih besi, emas, uranium, dan hutan hijau yang menyelimuti sekitar 80 hingga 85 persen wilayahnya. Gabon memiliki asal usul nama tersendiri yang berasal dari kata 'Gabão'.
Dalam bahasa Portugis, Gabão berarti "mantel". Penamaan ini disesuaikan dengan bentuk muara sungai Komo yang berada di dekat Libreville, ibu kota sekaligus kota terbesar Gabon. Sama seperti Indonesia, Gabon juga merupakan satu negara yang memiliki suku dan etnis yang beragam.
Ada 50 suku yang tinggal di kawasannya. Beberapa dia antaranya adalah suku Fang, Myene, Teke, dan Punu'. Namun, sebenarnya beberapa suku telah melebur menjadi satu.
Hal inilah yang menyebabkan masing masing suku kehilangan bahasa asli dan ciri khasnya. Untuk syukuran hari ulang tahun kemerdekaan, Gabon berbarengan dengan Indonesia. Dengan selisih 15 tahun dari hari kemerdekaan RI, Gabon merdeka dari kekuasaan Prancis pada 17 Agustus 1960.
Secara geografis, Gabon berbatasan dengan Guinea Khatulistiwa dan Kamerun di sebelah utara, serta Republik Kongo di barat dan selatan. Luas wilayah Gabon hampir sama dengan dua kali luas Provinsi Kalimantan Tengah, yaitu 267.667 km persegi. Pahatan kayu tersebut menggambarkan beberapa kejadian yang tertuang dalam kitab Injil.
Konon katanya, pilar pilar tersebut dipahat oleh seorang tunanetra.